warna

Blue Fire Pointer

Jumat, 10 Januari 2020

INJEKSI

Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir.

BAHAN OBAT ATAU ZAT BERKHASIAT

  1. Memenuhi syarat yang tercantum sesuai monografinya masing-masing dalam Farmakope.
  2.  Pada etiketnya tercantum : p.i ( pro injection )
  3. Obat yang beretiket p.a ( pro analisa ) walaupun secara kimiawi terjamin kualitasnya, tetapi belum tentu memenuhi syarat untuk injeksi.

ZAT PEMBAWA ATAU ZAT PELARUT

A. Zat pembawa berair
    Umumnya digunakan air untuk injeksi. Disamping itu dapat pula digunakan injeksi NaCl, injeksi glukosa, injeksi NaCl compositus, Sol.Petit. Menurut FI.ed.IV, zat pembawa mengandung air, menggunakan air untuk injeksi, sebagai zat pembawa injeksi harus memenuhi syarat Uji pirogen dan uji Endotoksin Bakteri.

B. Zat pembawa tidak berair
     Umumnya digunakan minyak untuk injeksi (olea pro injection) misalnya Ol. Sesami, Ol. Olivarum, Ol. Arachidis. Pembawa tidak berair diperlukan apabila :
     (1)      Bahan obatnya sukar larut dalam air
     (2)      Bahan obatnya tidak stabil / terurai dalam air.
     (3)      Dikehendaki efek depo terapi.

BAHAN PEMBANTU/ZAT TAMBAHAN

Ditambahkan pada pembuatan injeksi dengan maksud :
a.        Untuk mendapatkan pH yang optimal
b.        Untuk mendapatkan larutan yang isotonis
c.      Untuk mendapatkan larutan isoioni
d.        Sebagai zat bakterisida
e.        Sebagai pemati rasa setempat ( anestetika lokal )
f..        Sebagai stabilisator.

WADAH DAN TUTUP

Dibedakan : wadah untuk injeksi dari kaca atau plastik.
Dapat juga dibedakan lagi menjadi :
  1. Wadah dosis tunggal ( single dose ), wadah untuk sekali pakai misalnya ampul.
  2.  Ditutup dengan cara melebur ujungnya dengan api sehingga tertutup kedap tanpa penutup karet.
  3. Wadah dosis ganda ( multiple dose ), wadah untuk beberapa kali penyuntikan. Umumnya ditutup dengan karet dan alumunium,  misalnya vial ( flakon ) , botol.


SYARAT SYARAT INJEKSI

  1. Bebas dari mikroorganisme, steril atau dibuat dari bahan-bahan steril di bawah kondisi yang kurang akan adanya kombinasi mikroorganisme (proses aseptik).
  2. Bahan-bahan bebas dari endotoksin bakteri dan bahan pirogenik lainnya.
  3. Bahan-bahan yang bebas dari bahan asing dari luar yang tidak larut.
  4.  Sterilitas
  5. Bebas dari bahan partikulat
  6. Bebas dari Pirogen
  7. Kestabilan
  8. Injeksi sedapat mungkin isotonis dengan darah.

KEUNTUNGAN SEDIAAN INJEKSI

  1. Dapat dicapai efek fisiologis segera, untuk kondisi penyakit tertentu (jantung berhenti).
  2. Dapat diberikan untuk sediaan yang tidak efektif diberikan secara oral atau obat yang dirusak oleh sekresi asam lambung.
  3. Baik untuk penderita yang tidak memungkinkan mengkonsumsi oral (sakit jiwa atau tidak sadar).
  4. Pemberian parenteral memberikan kemungkinan bagi dokter untuk mengontrol obat, karena pasien harus kembali melakukan pengobatan.
  5. Sediaan parenteral dapat menimbulkan efek lokal seperti pada kedokteran gigi/anastesiologi.
  6. Pengobatan parenteral merupakan salah satu cara untuk mengoreksi gangguan serius cairan, dan keseimbangan elektrolit.